THE EFFECT OF RHIZOBIUM ORIGINS AND NITROGEN DOSSAGES TO GROWTH AND PRODUCTION OF SOYBEAN (GLYCINE MAX L.)

Nanda Mayani dan Trisda Kurniawan

Sari


ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pemberian berbagai asal Rhizobium dengan berbagai dosis pemberian nitrogen yang tepat pada kedelai untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lambiheu Siem Kecamatan Darussalam, dari bulan April sampai dengan November 2015. Tanaman kedelai yang digunakan adalah varietas kipas merah, sedangkan Rhizobium yang digunakan adalah jenis Bradyrhizobium dimana untuk Rhizobium lokal berasal dari lahan bekas sawah yang terdapat di kota Lhokseumawe, sedangkan untuk Rhizobium introduksi diperoleh dari Laboratorium Biologi tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Tanaman ditanam pada petakan berukuran 250 cm x 150 cm, dan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok lengkap pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam, dan terhadap yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penambahan pupuk N tetap diperlukan pada budidaya tanaman kedelai walaupun ada rhizobium di rhizosfir dan perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam pada rhizobium lokal terkait perannya dalam pertumbuhan dan hasil kedelai.

Kata Kunci: Rhizobium, nitrogen, Glycine max


PENDAHULUAN

Kedelai (Glycine max L.) adalah salah satu komoditas utama kacang-kacangan yang menjadi andalan nasional karena merupakan sumber protein nabati penting untuk diversifikasi pangan dalam mendukung ketahanan pangan nasional (Hasanuddin, et al., 2005). Sementara itu produksi kedelai di Indonesia ternyata masih rendah, sedangkan kebutuhan terhadap tanaman kedelai semakin hari semakin tinggi sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Indonesia termasuk produsen utama kedelai, namun masih mengimpor biji, bungkil, dan minyak kedelai.

Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan kedelai yang tinggi. Produksi kedelai pada tahun 2008 diperkirakan dapat ditingkat sekitar 200 ribu ton yang tadinya produksi 600 ribu ton menjadi 800 juta ribu ton

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Damanik, M. 2000. Pemanfaatan bakteri rhizobium pada tanaman kedelai di lahan lebak. Hasil Penelitian TA 1999/2000. Balai Penelitian Tanaman Pangan Lahan Rawa, Banjarbaru.

Dewi, I, R, 2007. Fiksasi N Biologis pada Ekosistem Tropis. Tugas Makalah Mata Kuliah Biofertilisasi. Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung

Hanafiah, O.T.M, 1997. Perakitan varietas kedelai Unggul Berumur Genjah. Pidato pengukuhan Guru Besar, Universitas Sumatera utara. Medan.

Harnowo, D. dan S. Brotonegoro. 1987. Pengaruh Inokulasi rhizobium dengan Mo dan Efektivitas Pemupukan N, p, dan k pada Kedelai Tanpa Pengolahan Tanah. Pemberitaan Penelitian sukaramai 16(6)

Hasanuddin, A., J. R. Hidajat, dan S. Patohardjono. 2005. Kebijakan program penelitian kacang-kacangan potensial. Dalam Partohardjono, et al. (penyunting). Analisis dan Opsi Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Monograf No. 2, 2005. Puslitbangtan Bogor

Ismawati. E. 2004. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lingga, P. 2004. Petunjuk Penggunaan pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kucey, R. M. N. P. Snitwongse, PP. Chiwanakupt, P. Wadisirisuk, C. Siripaibol, T. Arayangkool, N. (15 N dilution) With Soybeans Under Thai Field Condition. Plant and Soil.

Partohardjono, S. 2005. Upaya peningkatan produksi kedelai melalui perbaikan teknologi budidaya. Dalam Partohardjono, et al. (penyunting). Analisis dan Opsi Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Monograf No. 1, 2005.Puslitbangtan Bogor

Poerwowidodo, 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung.

Sahar Hanafiah, A. 1991. Inokulum Rhizobia ; Bioteknologi Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian. Makalah Seminar Nasional Pemantapan Pengembangan Agribisnis Terpadu Dalam PJPT II. Fakultas Pertanian Universitas sumatera Utara. Medan.

Simanungkalit. 2001. “Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kimia: Suatu Pendekatan Terpadu”. Buletin AgroBio. Balai Pemeliharaan Biaoteknologi Tanaman Pangan. Bogor.

Sirappa, M, P. 2002. Penentuan Batas Kritis dan Dosis Pemupukan untuk Jagung Dilahan Kering Pada Tanah TypicUstherthentis. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan vol (2) PP 25-37.

Soepardi, 1983. Peranan Pupuk Kandang Sebagai Bahan Organik. http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modlod&nama=download&file=index®=getic&lid=488. Diakses pada tanggal 26 november 2007.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.


Refbacks

  • »
  • »
  • »
  • »